Minggu, 02 Februari 2014

BANGUN BISNIS, BANGUN NILAI

Bangun Bisnis, Bangun Nilai

BANGUN BISNIS, BANGUN NILAI

Ngomongin bisnis, kita ngomongin nilai. Nilai itu adalah apa yang akan kita berikan kepada target konsumen kita. Nilai bisa berupa produk dan atau jasa dan atau sejenisnya. Nilai yang kita berikan itulah yang mampu membuat target konsumen kita mau membayar kita. Maicih punya produk berupa keripik. Konsumennya membayar atas keripik yang diberikan Maicih. Lion Air punya jasa penerbangan kepada konsumennya. Konsumennya membayar atas penerbangan yang Lion Air berikan kepada mereka. Pertanyaan kita sekarang adalah apa nilai yang akan bisnis kita berikan kepada target konsumen kita sekarang dan mungkin nanti?
Saya tidak tahu pasti apakah ini berlaku alami pada semuanya, namun kegagalan membangun nilai merupakan salah satu faktor besar dari kebanyakan konsultasi bisnis gagal yang saya hadapi. Kali ini, dalam topik ini, saya akan memberikan beberapa alternatif jenis nilai yang bisa kita kembangkan. Namun, perlu diingat bahwa ini hanya beberapa alternatif. Alternatif artinya kita bisa menggunakan ini untuk menjadi pilihan atas nilai yang kamu akan berikan ke konsumen kamu atau menjadi batu loncatan atas ide cemerlang kamu atas nilai yang akan kamu berikan
Nilai itu bisa bersifat baru
Pada tahun 2005, tepatnya tanggal 26 Agustus silam, seorang anak muda bernama Alex Tew yang saat itu berusia 21 tahun merilis sebuah situs yang dinamai milliondollarhomepage.com. Situs ini di dalamnya khusus membuat iklan yang dibentuk menjadi pixel-pixel kecil berukuran 10×10 pixel yang total halaman utamanya berukuran 1000×1000 pixel. Kala itu iklan di situs relatif bersifat iklan banner. Konsep pixel yang diluncurkan oleh Alex Tew sungguh sangat rentan tak diterima pasar. Namun, ide dan nilai baru yang diberikan ini dijawab oleh Alex Tew dengan berbagai strategi pengembangan yang ia terapkan. Tiga hari dirilis, milliondollarhomepage.com mendapat konsumen pertama, yaitu sebuah situs music online yang dikelola oleh salah seorang teman Alex. Teman Alex tersebut membeli ruang iklan sebanyak 400 pixel, Alex pun memperoleh pendapatan perdana sejumlah 400 dolar AS.
Awal yang baik ternyata tidak selamanya menjamin kelancaran bisnis situs iklan Ales. Penjualan pixel-nya berjalan lambat karena metode pemasarannya lebih banyak dari mulut ke mulut. Menghadapi kondisi ini Alex tak patah arang. Ia terus berusaha menjual pixel-nya. Situsnya sedikit demi sedikit mulai diminati beberapa perusahaan untuk beriklan. Pelan tetapi pasti, pixel-pixel-nya mulai banyak terjual.
“Alex menciptakan nilai baru, mengelolahnya dan kemudian menjelma menjadi bisnis yang brilian”
Hanya dalam waktu lima bulan saja, milliondollarhomepage.com berhasil mencetak pemasukan kotor mencapai 1.037.100 dolar AS. Setelah dipotong biaya pajak dan beberapa sumbangan untuk badan amal, Alex Tew mendapat pemasukan bersih sekitar 650 ribu-700ribu dolar AS dari bisnis ide dan nilai baru yang brilian ini.
Nah itu sedikit nilai baru dari seorang Alex Tew. Alex menciptakan nilai baru, mengelolahnya dan kemudian menjelma menjadi bisnis yang brilian. Dari Alex Tew, saya ingin berpindah tentang ide brilian dari seorang anak muda asal yang bernama
Nilai itu bisa berasal dari yang lebih murah
Menawarkan nilai yang sama namun dengan harga yang lebih murah sering dilakukan oleh para pengusaha, baik pengusaha baru maupun pengusaha yang sudah besar.
Adalah seorang pria bernama Henry Ford yang bisa menjadi inspirator bagi kita dalam bab ini. Pencipta mobil pertama di Amerika ini dikenal sebagai pelopor industri massal yang membuat ongkos produksi dan harga jual mobil bisa lebih murah. Dan ia berhasil mewujudkannya.
Pada tahun 1908 ia berhasil menciptakan sebuah kendaraan murah dan mudah dikendarai. Harganya US$ 825 dan ia selalu menekan harga setiap tahun sehingga penjualannya selalu meningkat. Hasilnya, tahun 1914 mobilnya berhasil terjual 250.000 unit. Dua tahun kemudian, ia berhasil menjual mobil hasil produksinya dengan harga US$ 360. Timpangnya harga mobilnya dengan mobil produksi perusahaan lain membuat pada tahun 1920-an hamper semua pengemdara mobil di Amerika menggunakan kendaraan hasil produksinya.
“Pada tahun 1927, total produksi mobilnya sudah mencapai 15.007.034 unit dan rekor penjualan ini bertahan sampai 45 tahun.”
Dari Henry Ford, kita berpindah ke sebuah perusahaan maskapai penerbangan Southwest Airlines. Maskapai penerbangan ini memberikan nilai yang sama dengan maskapai penerbangan yang lain yakni mengantarkan konsumennya ke tempat yang ingin ia tuju. Dengan memangkas beberapa faktor-faktor yang kurang atau bahkan tidak penting seperti tempat makanan, ruang santai, pilihan kelas tempat duduk, dan konektivitas, Southwest Airlines memberikan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan maskapai penerbangan lain. Lebih detail, dalam buku Tipping Point karangan Malcom Gadwel menjelaskan strategi pengurangan biaya yang dibebankan kepada konsumen ini dengan sebuah kanvas strategi. Dalam kanvas strategi Southwest Airlines ini dijelaskan faktor-faktor yang kurang dan atau tidak penting yang membebani perusahaan dikurangi atau bahkan dihilangkan sama sekali sehingga pengeluaran semakin sedikit dan pengurangan biaya kepada konsumen pun tidak begitu menjadi masalah berarti.
Nah setidaknya dua hal tersebut, Ford dan Southwest Airlines bisa menjadi inspirasi bagi kita bahwa yang lebih murah sering menjadi nilai bagi konsumen. Keduanya punya ide yang sama memberikan nilai yang sama dengan pesaingnya namun dengan biaya yang lebih murah dengan strategi yang berbeda. Ford dengan strategi produksi missal sedangkan Southwest Airlines dengan pemangkasan faktor dan atau fitur yang kurang dan atau tidak penting yang senantiasi membebani biaya operasional.
Lebih solutif, juga nilai yang dicari
Pernah mendengar Goliath Casket? Pabrik yang membuat peti mati jumbo alias peti mati berukuran super besar sejak tahun 1985. Memutuskan kekhawatiran berjuta-juta masyarakat Amerika yang saat itu kerap menderita kegemukan yang tidak wajar, sehingga sering risau memikirkan pemakamannya. Davis menjawab tantangan yang ada di Amerika saat itu. Bersama keith, Goliath Casket menghasilkan 400 sampai 500 peti mati super besar setiap minggunya. Yang terbesar adalah berukuran 52 inci. Cukuplah untuk jenazah berbobot 1000 pons. Harganya mulai 2000 sampai 4000 dolar. Permintaan menjadi bertubi-tubi mengalahkan pabrik produksi perlengkapan pemakaman yang biasa lainnya. Goliath Casket mampu melihat kebutuhan pasar dan melakukan diferensiasi yang super menakjubkan dengan super produk yang ditawarkan
Nah, itu hanya tiga dari sekian banyak karakter nilai. Bagaimana dengan bisnis Kamu? Sudahkah Kamu memiliki nilai yang selalu rutin kamu jaga? Jika belum, segera tentukan nilai yang kamu bangun untuk bisnis kamu, agar bisnis kamu menghasilkan hal yang jauh lebih baik dari saat ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar